Review Evercoss One X ponsel Android One dari Indonesia



Ditawarkan oleh Evercoss ponsel Android One resmi melenggang di Indonesia dengan nama Evercoss One X. Pertama kali menggenggam ponsel Android One Evercoss, langsung terasa kesan murahnya, terutama dari sisi material. Tapi hal itu sebenarnya wajar mengingat harga yang ditawarkan. Sebagai informasi android one ini ditawarkan di kisaran harga Rp 1 juta.
Namun saat menjajaki bagian sistem operasi, baru dirasakan impresi yang berbeda. Karena OS Android yang didesain khusus oleh Google, hanya untuk platform Android One, ponsel ini memang terasa beda, lebih ringan. Ingin tahu lebih jauh impresi yang dirasakan saat menjajal ponsel Android One ini? Berikut ulasannya.
Mungkin karena Google punya ketentuan soal platform Android One, vendor yang digandengnya diwajibkan mengikuti pakem aturan tersebut. Salah satunya adalah soal desain, Evercoss ini mempunyai desain yang mengotak.

Evercoss sepertinya punya alasan menggunakan desain itu. One X, ponsel Android One Evercoss ini back cover-nya punya tepian yang mengotak ala Nexus. Yang mana hal itu membuat desainnya terlihat tegas. Desain tegas tersebut juga sesuai dengan bagian kamera One X yang dikotaki frame warna hitam. Sementara saat digenggam, karena One X punya desain mengotak, Android One buatan Evercoss lebih mantap digenggam.
Ok, lanjut ke soal material. Mungkin karena memang diplot untuk harga terjangkau, sektor yang satu ini terlihat dikorbankan. Memang penggunaan tekstur mate di penutup baterai bikin ponsel Android One naik kelas. Tapi bisa dibilang sebenarnya aksen mate itu cuma menutupi material aslinya yang kelihatannya murah!
Lebih lanjut, One X terasa ringkih bila di genggaman, jauh dari kata solid. Jadi baiknya pengguna ponsel Android One membekalinya dengan pelindung seperti soft cover atau hard cover bila ingin dipakai lama.

Spesifikasi
Bicara spesifikasi di ponsel-ponsel Android One artinya cuma bicara satu spesifikasi. Karena Google punya ketentuan soal spesifikasi yang harus dituruti vendor ponsel Android One. Jadi siapa pun yang bikin jeroannya bakal sama saja.
Secara spesifik Google mengharuskan ponsel Android One menggunakan prosesor quadcore MediaTek MT6582 yang punya kecepatan 1,3 GHz yang ditopang dengan besaran RAM 1 GB. Bentang layarnya berdimensi 4,5 inch dengan resolusi 840x480 pixel.
Sedangkan kameranya berkemampuan 5 MP, yang dipadu dengan kamera depn 2 MP. Tapi meski punya kemampuan yang terbilang rendah, ponsel Android One yang di review mampu menyodorkan hasil jepretan yang lumayan. Hasilnya cukup solid untuk ukuran kamera 5 MP.
Nah, mungkin bagian inilah satu-satunya sektor yang boleh ditingkatkan. Jadi sebelumnya referensi Google mengharuskan ponsel Android One punya memori internal 4 GB. Tapi di Indonesia, seluruh ponsel Android One yang beredar sudah dibenamkan kapasitas internal 8 GB. Tentu hal ini jadi menguntungkan konsumen Indonesia.
Sementara itu fitur lainnya adalah slot dual SIM yang kini telah jadi fitur standar ponsel Android, dan juga FM radio. Menariknya, Google ternyata juga membenamkan fitur cast screen pada ponsel Android One. Dengan fitur ini pengguna jadi bisa menampilkan isi layar ponsel ke layar yang lebih besar lewat teknologi WiDi atau Miracast. Sayangnya kami belum sempat menjajal fitur tersebut.

OS Android Lollipop 5.1
Saat meresmikan platform Android One ke Indonesia, Google hampir tak pernah sedikit pun menyinggung soal perangkatnya. Raksasa internet ini berkali-kali bicara soal OS yang diusung yang menurutnya sebagai daya tarik utama.
Tak seperti OS Android pada umumnya yang digunakan oleh banyak ponsel, OS di ponsel Android One memang digarap berbeda. Karena OS Android One hanya dibuat untuk satu pilihan spesifikasi sesuai yang terbenam di ponsel Android One.
Jadi tak seperti OS Android pada umumnya yang dibuat universal agar bisa berjalan di berbagai spesifikasi. Alhasil, kejadian seperti ditemukannya bug juga jadi hal yang biasa dialami penggunanya, meski jarang.
Vendor ponsel Android One juga tak boleh campur tangan soal OS di Android One, jadi sepenuhnya dipegang Google. Pengguna tak akan menemukan launcher milik vendor, maupun aplikasi-aplikasi tambahan lain.
Karena dipegang sepenuhnya oleh Google, OS di Android One juga jadi punya eksklusivitas tersendiri. Update ponsel Android One akan disediakan langsung oleh Google. Jadi seperti Nexus, hanya saja dengan banderol yang jauh lebih murah.
Soal performa, karena dioptimalkan untuk satu pilihan spesifikasi seharusnya ponsel Android One memang menjanjikan pengoperasian smooth. Bahkan Google selalu pembesutnya sampai berani mengklaim bahwa ponsel Android One akan selalu lancar pengoperasiannya meski dipakai tahunan.
Kami lantas membuktikannya, tak tahu karena sugesti atau memang benar lebih ringan, Evercoss One X rasanya memang lebih enteng. Tapi ponsel yang kami gunakan memang masih dalam kondisi fresh, jadi soal klaim Google itu masih harus dibuktikan.
Sebagai infromasi, biasanya penurunan performa akan dialami pengguna setelah memakainya dalam jangku waktu tertentu. Hal itu terjadi karena penyimpanan file yang sudah terlalu menumpuk, atau aplikasi yang terlalu banyak.
Tapi bagian paling menarik adalah ketika mengecek pilihan menu about. Di bagian versi Android yang digunakan, ponsel Android One sudah mengusung Lollipop 5.1. Awalnya memang tak percaya, karena Nexus yang jadi kebanggaan Google saja belum kebagian. Tapi setelah disampaikan sendiri oleh salah satu petinggi Google, tentu tak bisa ditampik lagi.
Jadi bisa dibilang inilah bagian paling menarik dari ponsel Androi One. Ya, Lollipop 5.1! Dan Google secara resmi pertama kali mengumumkannya di Indonesia. Uniknya lagi, bukan pada ponsel-ponsel kelas atas yang biasanya jadi barometer, tapi di ponsel murah yang cuma dihargai Rp 999 ribu!
Selamat datang Android One.



Sumber : inet.detik.com



0 Responses to “Review Evercoss One X ponsel Android One dari Indonesia”